Resmi Beroperasi, PLTS Terbesar Di Sulawesi Selatan Tambah Bauran EBT

Related Articles

OJK Fokus Pada Penyempurnaan Regulasi Untuk Mendorong Implementasi GCG.

May 24, 2022

Kisah Mantan Bidan Yang Merintis Bisnis Dari Nol Hingga Menjadi Pengusaha Sukses

April 18, 2022

Harga Emas Antam Senin, 18 April 2022: Naik Rp 5.000 Jadi Rp 1.010.000 Per Gram

April 18, 2022

JAKARTA – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid berkapasitas 1,3 MWp (megawatt peak) yang berlokasi di Desa Parak, Kabupaten Selayar, kawasan Bontomanai.

PLTS hybrid milik PLN ini dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektar (Ha) dengan total investasi Rp 39,5 miliar.

Ini merupakan bentuk dukungan PLN untuk meningkatkan penggunaan energi hijau dan mendukung acara G20 di Indonesia untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Direktur Regional PLN Adi Priyanto Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara menjelaskan, PLTS tersebut merupakan PLTS terbesar di Sulawesi Selatan.

Pengoperasian PLTS ini dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 1.400 ton per tahun.

“Keberadaan PLTS Hybrid Selayar akan merevolusi kita dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin (PLTB), panas bumi dan bentuk energi terbarukan lainnya. dijelaskan. Adi. Dalam keterangannya, Minggu (17/17)./4/2022).

Adi menjelaskan dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, sistem kelistrikan Selayar memiliki total kapasitas 11,65 MW dan beban maksimal 6,4 MW, sehingga masih ada cadangan daya 5,25 MW.

Selain itu, sistem kelistrikan Sulawesi Selatan memiliki campuran EBT sebesar 38,8%.

Angka ini melebihi target nasional sebesar 23% pada tahun 2025.

General Manager (GM) Regional Head Units (UIWs) PLN di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid mengatakan PLTS ini beroperasi tahun ini.

Awaluddin menjelaskan, PLN telah membangun PLTS terbesar di Sulawesi Selatan dalam waktu kurang dari enam bulan.

Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan penandatanganan kontrak pada 4 Mei 2021.

Pengerjaan proyek ini akan dimulai dengan persiapan dan pembersihan lokasi antara Mei dan Juni 2021.

Setelah itu, konstruksi akan dilanjutkan pada Juli hingga November 2021.

Setelah itu, operasi individu dan uji coba akan dilakukan mulai November hingga Desember 2021.

Awaluddin juga mengatakan, PLN akan melaksanakan tahap operasi komersial pada 23 Desember 2021 setelah menyelesaikan uji reliabilitas, uji kinerja, dan uji kelayakan operasional.

Menurut Awaluddin, hingga April 2022, PLN UIW Sulselrabar memiliki 11 PLTS dengan total kapasitas 2,5 MWp, yang tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Sabutung di Kabupaten Pangkep dan Pulau Tomia di Kabupaten Wakatobi.

Ke depan, berdasarkan RUPTL 2021-2030, PLN akan membangun 12 PLTS berkapasitas 17,61 MWp di beberapa pulau, khususnya Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.

Sementara itu, Muh, Bupati Kepulauan Selayar. Basli Ali sangat mengapresiasi keberadaan PLTS Selayar.

Pengoperasian PLTS ini dapat mengurangi ketergantungan bahan bakar pembangkit.

Di satu sisi, kata dia, masyarakat melakukan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada PLN atas nama warga Selayar. Ini adalah berkah di bulan Ramadhan dengan pulau yang memisahkan Selayar dari daratan lain. Oleh karena itu, dengan adanya PLTS ini, kita berkomitmen untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Saya berharap ” .